Sudah Berapa
Lama Menjabat Sebagai PPK Program KOTAKU Kota Lhokseumawe?
Adakah kendala yang Dihadapi?
Alhamdulillah, secara umum
tidak ada kendala yang berarti, hanya saja dalam menjalani program ini,
dibutuhkan kolaborasi yang baik antara tim Satker, tim Korkot, BKM, KSM,
masyarakat dan pihak lainnya untuk pencegahan dan penanganan kumuh. Mengingat
program ini merupakan program pemberdayaan masyarakat, diperlukan strategi
khusus untuk merubah pola pikir (mind set)
masyarakat, agar masyarakat dapat ikut serta dalam mengurangi kumuh.
Tahun 2017
Ada Lokasi Dana BDI Di Kota Lhokseumawe, Adakah Pelajaran Yang Dapat Dipetik
Dari Program Ini?
Sebagaimana yang telah
saya sampaikan diatas, bahwa pelajaran dari program ini adalah upaya yang
dilakukan untuk merubah perilaku dan pola pikir masyarakat, agar masyarakat
memiliki rasa tanggung jawab dalam menjaga kualitas permukiman, sehingga dapat
mengurangi luasan kumuh dilingkungan tempat tinggalnya. Dalam hal ini, partisipasi
dan peran serta masyarakat sangat penting untuk pencegahan dan penanganan
kumuh, pembangunan yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat
terhadap infrastruktur yang baik dan mewujudkan permukiman yang layak huni di
Kota Lhokseumawe.
Total BDI 2018 Sebesar
13,5 Milyar (15 desa), Optimalkah Untuk Mengurangi Kumuh?
Syukur Alhamdulillah di
Provinsi Aceh, Kota Lhokseumawe menjadi kota prioritas kedua setelah Kota Banda
Aceh dalam penanganan kawasan kumuh perkotaan dan tahun ini mendapatkan alokasi
BDI sebesar 13,5 Milyar. Tentu saja jumlah dana tersebut sangat membantu
Pemerintah Kota dalam pembangunan infrastruktur permukiman untuk mengurangi
kumuh di kawasan perumahan dan permukiman. Kita berharap semoga dana tersebut
dapat terserap secara optimal untuk penanganan kumuh. Kepada masyarakat,
khususnya BKM, KSM, dan semua anggota yang
terlibat
di dalamnya, kami juga berharap agar dapat saling berkoordinasi dan bekerjasama
dengan baik dalam melaksanakan pekerjaan fisik di lapangan. Bekerjalah dengan
mengacu pada gambar rencana dan spesifikasi teknis yang ada, serta menjaga mutu
pekerjaan, sehingga hasil pembangunan yang dilaksanakan dapat berfungsi dengan
baik dan tepat sasaran.
Kiat-kiat Apakah Yang
Harus Dilakukan Untuk Mengawal BDI 2018 Agar Tidak Terjadi Kesalahan?
Menurut saya, kiat yang
harus kita lakukan adalah melakukan pengawasan secara berkala di semua desa
yang menperoleh dana BDI. Tim Korkot (Askot/Senior Fasilitator/Faskel) harus
melakukan pendampingan dengan intens agar tidak terjadi kesalahan yang
dilakukan oleh masyarakat, baik itu dalam proses rembuk warga (musyarawah desa)
untuk merumuskan pekerjaan fisik yang urgent dilaksanakan, perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, hingga penyusunan laporan. Kami dari satker juga akan
melakukan kontrol (monitoring dan evaluasi) dalam pemanfaatan BDI, agar dana yang disalurkan sesuai dengan
kemajuan fisik di lapangan dan pekerjaan yang dilaksanakan fungsional serta
sesuai dengan mutu yang diharapkan.
Apa Harapannya Terhadap
Program KOTAKU?
Saya
berharap program Kotaku di Kota Lhokseumawe berjalan dengan lancar tanpa
kendala apapun. Semua pekerjaan fisik yang dikerjakan di tiap desa penerima BDI
2018 bisa selesai tepat waktu dan tepat sasaran, berfungsi dengan baik dan
dapat mengurangi luasan kumuh di Kota Lhokseumawe. Tentunya harapan saya dan
harapan kita semua agar luas permukiman kumuh di Kota Lhokseumawe menjadi 0%
ditahun depan, sehingga program nasional 100 0 100 pada tahun 2019 dapat terwujud
dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar