Bicara soal kios pulsa tentu saja ini
mengenai bisnis isi ulang pulsa dan Voucer. Lantas apa kaitannya dengan
PSK? Melihat secara tiori bisnis mungkin
saja tidak ada hubungannya, tapi fakta mengatakan lain, di suatu tempat di
Banda Aceh para Pekerja Sek Komersil selain menjajakan dirinya juga menjual
pulsa elektrik dan Voucer.
Kebebasan pekerja seks komersil di Aceh tidak sebebas di
kota-kota lainnya, hal ini dikarenakan penegakan syariat yang ditunjang dengan
tim eksekutornya (red; pol WH). Kondisi ini mempersempit geliat para PSK dan Mucikari untuk
bertransaksi dengan para lelaki hidung belang.
Ekonomi yang terus menggerus kebutuhanpun membuat para Mucikari memutar
otak, merubah teknik bertransaksi agar terhindar dari pantauan tim penegak
hukum.
Dibeberapa tempat misalnya (sebut saja Keudah) Mucikari ini
lebih bersih dalam permainannya, transaksinyapun tidak terang-terangan, sang
pekerja seks akan dikeluarkan dari rumahnya jika transaksi sudah deal.
Beda halnya di seputaran Setui (goheng) Mucikari dan PSKnya
kurang lihai berpolitik seks. Cara yang mereka buat untuk menutupi aktifitasnya
sangat sederhana dan mudah dibaca, walau demikian tetap saja mereka sudah
berusaha merubah pola bertransaksi (salut).
Kios isi ulang pulsa menjadi pilihan politik transaksi bagi
para PSK diwilayah ini. Setiap malamnya aka ada wanita-wanita sexy yang menjaga
kios isi ulang tersebut. Kalau difikir memang Kios isi ulang lumayan efektif
untuk menjadi kedok penjajan diri.
Hal ini turut dibenarkan oleh salah satu PSK yang tertangkap
oleh Tim perguruan Al-hikmah Aceh sewaktu merazia aktifitas malam di Goheng.
Dalam perburuan itu tertangkap seorang Mucikari dan seorang PSK. Dari
pengakuannya, PSk membenarkan mengenai aktifitasnya di Goheng, bahwa dia dan
Mucikari sering bertransaksi di Kios Pulsa tersebut. Siapa yg akan memberantas mereka dan
menyelesaikan seluruh persoalannya?? Kita lihat saja nanti..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar