Ini adalah bahagian kisah nyata dalam hidupku, diakhir tahun 2003, di Banda Aceh aku sekarat, gejala demam tinggi menyerang. Sudah berobat ke sana ke mari belum juga reda. Dengan sedikit prustasi kubuang semua obat yang diberikan dokter. Kubiarkan badanku menggigil. Malam pun tiba, suhu badan bertambah panas. Tak berapa lama aku tertidur dan bermimpi bertemu dengan almarhum Ibu.
Begini cerita mimpinya:
Disebuah bukit kecil yg ada hanya jalan setapak, tepat diperempatan jalan kecil itu lewatlah sekawanan Ulat bulu berwarna hijau kira2 besarnya sejempol kaki, ulat2 tersebut menyebrang tepat didepanku, aku segera jongkok memukul2 kawanan ulat itu dengan sebuah ranting. Sembari memukul aku menggumam “ini penyakit harus dibunuh”, kawanan ulat semakin banyak, dan dari belakang naik satu ekor ulat ke punggungku, aku segera berlari kebawah bukit untuk mencari pertolongan, berharap ada seseorang yg biasa mengambil seekor ulat dipunggung yg aku angap sebagai penyakit.
Setiba di bawah bukit tepat dipersimpangan jalan, ada sebuah pohon Kecapi yg sangat rindang, di bawah pohon air mengalir dengan tenangnya, dan di atas aliran air yg jernih itu ada sebuah ayunan kayu yg tergantung di pohon kecapi, duduklah seorang wanita cantik di atas ayunan itu. Seketika aku mau teriak minta tolong padanya, lidahku kelu, hatiku bicara “bu tolong pindahkan penyakit dipunggungku” wanita itu hanya tersenyum. Kemudian aku mengarahkan punggung yg ada ulatnya kepada wanita itu, lalu dia mengambilnya dengan tetap tersenyum, ditaruhnya ulat bulu hijau itu di tepai aliran air dibawah ayunan, kemudian dia senyum lagi. Aku berteriak dalam hati “bu,ko ga dibunuh sih penyakitnya” seolah dia tau apa yg aku fikirkan, dia membalas dengan senyumnya lagi.
Sekitar pukul 06.00wib aku terjaga dari tidur, dan subhanallah aku seperti tidak pernah sakit, badanku benar2 sehat. Ini adalah mimpi terakhir dengan almarnum ibuku yg sangat kucintai..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar