11 Des 2015

Akhirnya Suriah Miliki WC di Rumah




Oleh:
Iskandar Muda Senior Faskel Tim-12 Pidie
OSP 10 P
Puluhan tahun lamanya Suriah menyandang status miskin dan tidak sanggup membangun WC. Namun, akhirnya kini mimpi itu terwujud juga. Kabar bahagia itu diterima setelah Badan Kswadayaan Masyarakat (BKM) Mulia menyatakan bahwa dirinya menjadi salah satu daftar penerima manfaat pembangunan Water Closet (WC) di Gampong Tanjong Krueng, Kecamatan Kota Sigli, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.
Suriah adalah seorang warga yang berdomisili di Gampong Tanjong Krueng. Ia tinggal bersama enam anaknya, sedangkan sang suami telah meninggal setahun silam. Walau status kurang mampu sudah lama ia sandang bersama suaminya, sejak suami tiada, Suriah merasa semakin terpuruk. Suriah tak dapat berbuat banyak, karena ia hanya seseorang yang berpendidikan sampai Sekolah Dasar (SD). Guna memenuhi kebutuhan keluarganya sehari-hari, Suriah menjadi buruh cuci dengan bayaran pas-pasan.
Suriah tidak memiliki harta selain rumah dan tanah peninggalan orangtua dan suami yang ditempatinya saat ini. Kondisi bangunan rumah pun jauh dari kategori layak. Tidak ada fasilitas mewah. Bahkan tempat buang hajat—WC pun tak ada. Sayang, Suriah tidak bisa berbuat banyak. Penghasilan yang didapatkan hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari.

Hal ini pernah disampaikan Suriah delapan bulan lalu kepada Tim Fasilitator. “Penghasilan saya dari bekerja sebagai buruh cuci hanya sekisar tiga ratus ribu rupiah per bulan. Itupun kalau saya masih dipekerjakan. Uang tersebut hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Banyak kebutuhan pokok yang tidak bisa saya penuhi. Misalnya, selama ini di rumah tidak ada WC. Insya Allah, kalau nanti saya ada uang, mau bangun WC. Karena, selama ini untuk buang hajat (BAB) kami sekeluarga harus ke sungai. Padahal saya sangat mengkhawatirkan keselamatan anak-anak,” katanya.
Kekhawatiran tersebut pupus sudah. Kini Suriah dapat tersenyum lega. Harapan akan adanya tempat BAB yang layak telah ia miliki. Suriah dan enam orang anaknya tidak perlu lagi buang hajat ke pinggir sungai atau menggunakan kantung plastik. WC segera dibangun di rumahnya.
Hingga Agustus 2015, kami bertemu kembali dengan Suriah . WC telah berdiri setengah jadi di depan rumahnya. Suriah mengutarakan rasa syukurnya atas bantuan WC yang dibiayai oleh Program Selaras dari Program Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman (P2KKP). Ia berharap semoga program yang peduli kepada mayarakat tak mampu terus berlanjut di gampong.
Sementara itu, Koordinator BKM Mulia Sulaiman Mahmud menjelaskan, BKM dan masyarakat telah duduk bersama. Mereka menyepakati rencana kegiatan Program Selaras T.A 2013, dan hasil kesepakatannya adalah dana Selaras yang mereka terima akan digunakan untuk membangun WC bagi KK miskin. Pertimbangannya, masyarakat sangat membutuhkan WC. Kuota yang tertampung untuk dana saat ini adalah 12 unit. Semua yang menerima bantuan ini merupakan warga miskin Gampong Tanjong Krueng. Hingga Agustus, pekerjaan pembangunan WC KK miskin tersebut hampir rampung.
Meski demikian, menurut Sulaiman Mahmud, tidak semua anggaran Selaras T.A. 2013 digunakan untuk kegiatan fisik, seperti membangun WC dan sumur resapan. BKM juga menganggarkan untuk kegiatan sosial, seperti pelatihan menjahit gorden. Harapannya, BKM dan program yang dikelola dapat bermanfaat bagi masyarakat miskin Gampong Tanjong Krueng, baik secara langsung maupun tidak langsung. [Aceh]Ia menjelaskan, Suriah menjadi penerima manfaat WC berdasarkan urutan prioritas. Selain janda, Suriah memiliki banyak tanggungan. Oleh karena itu, Suriah menjadi salah satu nama penerima manfaat yang diprioritaskan di tingkat gampong.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar